Thursday, November 29, 2012

Sepupu-sepupuku

Kisah Manis :

Di pangku opa itu Maria, lalu ka Umi di tengah, Foske, paling pinggir aku, di bawah  ka Laith dan Gerald

Dalam hidup ini, kita pasti ga bisa lepas dari yang namanya keluarga. Ada papa, mama, adik, kaka, opa, oma, tante, om, sepupu .. Ups! Tadi sebut apa? Sepupu? Yes! Sepupu adalah mahluk yang tercipta akibat mama atau papa memiliki kakak atau adik, lalu sang kakak atau sang adik memiliki anak. Itulah sepupu! Dari pihak mama aku punya 10 sepupu. Banyak kan? Yak! Mari kita ceritakan stau persatu mahluk-mahluk ini :D

1. Kak Lalith

Umurnya 25 tahun dan dia baru saja menyelesaikan kuliah menjadi sarjana sastra. Kak Lalith adalah orang yang snagat-sangat kocak di segala situasi dan kondisi apapun selalu aja bisa bikin orang ngakak. Punya boneka bugs bunny yang dinamai bunny, dia suka main-mainin boneka itu jadi keliatan bunny itu hidup dan bisa di bikin joget-joget pakai tangannya. Sebagai cucu tertua, ia suka membohongi kami huhuhu. Dahulu saat kami kecil-kecil dia bilang bisa bikin jelangkung-jelangkungan dengan lidi yang bisa bergerak di tangan jika bersatu maka jelangkung datang. Di rumah oma, dia mencontohkannya dan kami semua ketakutan dibuatnya. Dan saat besar kami tahu itu hanyalah gaya dari listrik statis -_-" Dan sebagai cucu tertua pula, saat kami berlibur di rumah oma ia ajak kami berpetualang dengan sepeda naik dengan turunan terjal dan itu seru banget!

2. Kak Chika



Chika sekarang tinggal di Jerman. Ia pindah ke Jerman, dan menetap di sana bersama keluarga. Tahun 2011, ia dan keluarga pulang ke Indonesia. Ia sangat manis, dan dewasa sekali. Aku mengajaknya jalan-jalan, minum hop-hop, makan yang aneh-aneh ala Indonesia. Saat aku kuliah, aku tak bisa mengajak nya jalan-jalan, maka dari itu Imm, pacarku mengantarkannya jalan-jalan sampai ia senang sekali. Betapa senangnya aku, mendengar kabar ia akan menikah dengan pria bule baik hati, Andreas. Mata Andreas yang kebiruan, membuat aku berfikir aku akan mendapat keponakan bermata biru waw! hahaha. Ku ingat saat kecil, ia belum menetap di Jerman dan masih tinggal di Jakarta. Aku sangat sulit menghabiskan makanan. Mama suka memarahiku dan berkata, " tuh lihat chika, kalau makan habis piringnya gak ada sisanya emang kamu buang nasi, bikin nasi nangis. " Dari situ, aku termotivasi untuk menghabiskan makanan hahaha. Miss u, chika!!

3. Ka Umiyee



Cerita ga yaaaa soal dia? Hmm. Hahaha ya iyalah ya harus cerita, sepupu ku sayang yang sekarang sedang menyelesaikan studi di Yogyakarta. Species satu ini sangat langka loh teman-teman dari atas ia terlihat sangat cantik, manis, tinggi, langsing tapi begitu tengok ke bawah kakinya seperti pisang goreng hahaha. Banyak hal dimasa kecil yang ku habiskan bersamanya. Mulai dari main masak-masakan, sepedaan bareng, ajarin dia berenang (dan sampai sekarang itu terjadi). Waktu kecil, kami mengikat janji sehidup semati di kamar mandi *ini nyata loh* " Sampai besar nanti, kita ga boleh pisah. Kita juga harus selalu mandi bareng sampai kita gede ya. " lalu kami berjanji dengan serius padahal usia kami masing 9 tahunan. Dan sekarang kalu di ingat-ingat rasanya malu sendiri punya janji kayak begitu hahahaha. Namun, janji buat selalu sama-sama tertepati tiap dia ke Jakarta kita tidur seranjang dan menghabiskan malam galau berdua dan curhat-curhatan hahaha.

4. Ka Gerald


Genius. Satu kata itu cukup buat gambarin doi. Sebagai mahasiswa tingkat akhir jurusan Tehnik Industri yang selalu mendapat beasiswa, ia sangat serius belajar demi mengapai cita untungnya di tingkat-tingkat akhir ini ia masih ingat buat cari pacar. Dari kami SMA, sosok gerald yang pendiem ga pernah ke dengeran kabar dia punya pacar atau deket sama cewe. Mama nya, yaitu tante aku aja sampai heran. Waktu kecil, Gerald itu emang uda didaulat jadi anak pintar, dia ngajarin aku matematika pas uan SMP, dia juga ajarin ka Lalith main gitar, juga belajar motor. Kira-kira umur ku masih 10 tahun, pagi itu oma membangunkan kami semua yang masih tidur di rumah dan bilang tanteku tepelone dari rumah, Gerald kabur. Spontan semua kaget! Ternyata dia habis di omelin sama mamanya, ia nekat dari tangerang ke rumah ku di Roxy dengan naik sepeda hahahaha. Ampun! Sekarang udah 21 tahun jangan kabur-kabur lagi ya kak.

5. Maria 

dia memang sipit sejak lahir, harap maklum :p


Cerita ga yaaa soal mahluk ini?? Hmm, ya deh cerita hahahahaha. Adik ka Gerald, yang semester ini resmi menyandang status menjadi mahasiswa jurusan psikologi. yey! Ia suka main ke rumah dan kita suka buka sesi curhat bareng-bareng. Sejak kecil, dia memang menjadikan rumahku sebagai tempat liburan yah macam tempat wisata begitulah hahaha. Suatu sore, di rumah Oma kira-kira pukul 5 sore. Sehabis mandi, aku, Maria, dan adiku Foske main sepeda. Di suatu jalanan sepi kami menemukan turunan yang sangat mengasyikan!! Pertama-tama aku coba dengan sepeda ku yang agak besar dan berhasil! 
" Kak, pakai sepeda foske aja lebih seru loh! " kata Maria. Sepeda adikku lebih kecil tentu lebih ekstrim lagi. Aku memberanikan diri dan saat di turunan aku oleng dan terjatuh dari sepeda. Kepalaku mengenai rerumputan tajam dan tanganku kena kerikil tajam. Kami bertiga, bocah ingusan usia 10 tahun kira-kira pulang kerumah dan sepakat tidak memberi tahu opa dan oma. Tapi, apa mau di kata luka ku sangat terlihat dan aku mengaduh kesakitan. 
" Kenapa ini si cici? Jatoh? " kata Oma panik.
" Iya oma, kita di jahilin anak kampung belakang terus kak Nike di dorong sepedanya jadi jatoh " kata Maria ya aku tahu dia gugup.
" Iya oma huhuhu. " Aku mengiyakan, Fokse juga mengganguk. Tiba-tiba opa pergi ke dapur, lalu kembali menghampiri kami dan mengambil golok ukuran cukup besar.
" Mana tuh anak-anak nakal, ngusilin cucu ku!! " Kata Opa marah besar. Aku, Maria, dan Foske pucat pasi.
" Pi, pi udah pi namanya juga anak-anak. Udah di obatin aja Nikenya. " kata Oma dan Opa reda.
Setelah bertahun-tahun lamanya, bekas luka di tangan ini masih ada. Kami mengaku pada opa dan oma tentang kebohongan kami ini, maafkan kami opa dan oma. huhuhu pisss!!
Beranjak kami remaja, Maria lihai membawa motor. Hati ku tergerak untuk mencoba belajar motor. Di rumahku saat masih di Palem, sangat lega untuk belajar motor di pinggir-pinggiran hanya mobil terparkir.
" Mar, ajarin kakak dong bawa motor! " ujarku.
" Ayok! " lalu Maria menggiring motor Mionya. aku di depan, ia duduk di belakang motor. Ia mengajari ku untuk nge-gas, rem, dan lain-lain. Aku mulai tapi aku nge-gas terlalu full. Motor melaju sangat cepat membuat panik. 
" Mar, mana remnya ?? " kami panik, aku makin nge-gas kencang karena lupa dimana remnya. Ada mobil orang warna biru terparkir di depan. Maria langsung melakukan rem kaki dan mengendalikan setir dari belakang.
" Kak!! Hampir aja kita mati dah, aku masih mau idup !!!!! " teriaknya sambil mencoba mengatur nafas. Hahaha, sampai sekarang ia kapok mengajariku naik motor.

6. Janice


My Soulmate, Janice tinggal bersama keluarga di Jerman. Yup, dialah adik Chika. Di Jerman dia adalah atlit muda bulutangkis nasional. Sehingga ia harus latihan batminton setiap hari. Tahun 2011 ia ke sini, dia kurang fasih berbahasa Indonesia karena ia di sana sejak umur 3 tahun. Kami sekeluarga tertawa melihat muka bingungnya ketika kami berbahasa Indonesia. Aku mengajak nya untuk jalan-jalan. Main di Fun Word dengan mendapat banyak tiket, naik bajaj, makan nasi goreng, soto, jalan-jalan ke pasar baru, dan makan bakpau kesukaannya. Di Indonesia pun, ia harus sering berlatih batminton. Aku menemaninya latihan. Kami punya gelang yang sama. Saat pulang ke Jerman kembali, betapa sedihnya kami berpisah. Suatu hari, aku mau pergi ke Jerman atau dia ke Indonesia. Miss u, Janice :D

Setelah itu ada Inkha, Sisil, Leipsha, dan Dennis. Ya mereka juga sepupu ku tersayang, namun kapan-kapan sambung lagi ya cerita soal mereka hehehe. Jika, mereka sudah agak lebih besar karena mereka masih kecil-kecil hehe. :) 

No comments:

Post a Comment