Wednesday, November 21, 2012

Malam Minggu Ku Bersama Sahabat

Kisah Manis :

“ When your Best Friend is always there for you … “

Aku , Shabby, dan Iia
Yuliana Yemima yang akrab ku panggil Shabby dan Elisha Yoana yang akrab ku panggil Iia adalah teman malam minggu ku. Walaupun aku dan iia telah memiliki pacar masing-masing namun, malam minggu kami tak seperti kebanyakan orang. Bermalam minggu bersama pacar atau kekasih hati.
Kami sangat menikmati malam minggu kami bertiga. Seusai pulang ibadah pemuda di gereja, aku, iia, dan shabby berkumpul di kamarku. Malam itu akan kami habiskan bersama! Mulai dari curhat-curhat-an, nonton film, sampai pesan delivery order makanan di tengah malam.
Aku paling suka ketika sesi curhat-curhatan terjadi. Tak pernah ku lupa moment dimana kami menangis bersama-sama. Suatu malam kira-kira pukul 1 pagi , aku dan shabby sibuk ngbrol berdua tak sadar iia sedang tertelungkup dan menutupi mukanya dengan bantal. Aku pun sangat penasaran dan bertanya.
“ iia, kamu kenapa? “ Tanya ku heran sambil mengambil bantal yang ia gunakan untuk menutupi mukanya. Kagetnya aku, mukanya sangat merah dan matanya berkaca-kaca. Shabby ikut kaget dibuatnya.
“ Ko Yustin ga bisa datang besok. Aku sedih. “ ujar iia dengan nada lirih.
Yustin, adalah pacar iia. Telah 3 tahun mereka berpacaran sampai saat ini. Kesibukan Yustin sebagai fotografer dan Iia yang bekerja di sebuah perusahaan membuat mereka bertemu hanya 1 minggu sekali dan itu hari minggu sore. Tidak ketemu hari minggu artinya tidak ketemu sampai minggu yang akan datang.
Aku dan Shabby berpandang-pandangan mengisyaratkan kami mengerti apa yang menjadi kegundahan hati Iia.
“ Bagaimana kalau kita makan es krim! Atau pesan PHD?? “ ujar Shabby memecahkan suasana. Iia mulai sumringah sementara pipinya masih merah merona sehabis menangis.
“ Ayok! “ Aku mengiyakan ajakan Shabby dan kami mengambil es krim di kulkas ku. Lalu memakan coklat-coklat. Dan kejadian ini tak jadi sekali, bila diantara kami hatinya sedang gundah kami delivery makanan seperti pizza, Mc Donal, dan lain sebagainya seolah-olah kami lupa bahwa kami adalah gadis-gadis yang harus menjaga bentuk tubuh dan perut kami agar tidak buncit. Hahahaha. 
" Terimakasih sahabat-sahabatku aku gak galau lagi. " ujar Iia sumringah. 
Ya persahabatan lebih manis daripada perut buncit, dan ini hanya seminggu sekali, pikirku.

Moment-moment yang paling Shabby suka adalah mengajak aku dan iia untuk menontoh film India. Ya, pelan-pelan ia telah mendoktrin, memberikan ideology, mencuci otak kami sedemikian rupa bahwa film India adalah film yang layak dan sangat  patut untuk di tonton.
Awalnya aku dan Iia agak asing dan awalnya tidak suka dengan film India. Bagaimana tidak? Kami seolah-olah tahu film India berkisar percintaan Rahul dan Anjani, dimana ada Inspektur Vijay dan tiba-tiba hujan mereka menari dan menyanyi lalu saling jatuh cinta. GUBRAK!
Di group bbm yang kami buat bertiga, kami sudah janjian untuk menonton film. Malam minggu pun tiba! Shabby membawa kepingan 5 DVD. Aku penasaran film-film apa yang ia bawa. Dan aku melihat, dan mata ku terbelalak.
Shahrukh Khan .. Priety Zinta .. Amitabh Bachchan .. Kajol !!
Deal! Film-film ini yang akan menemani kami malam itu. Aku mengambil laptop ku, lalu kami bertiga duduk manis. Aku diam, Shabby dan Iia rebut memilih film apa yang akan kami tonton dari sekian banyak film India itu.
“ Nah ini bagus nih, ceritanya Sharukan-nya mati. “ rekomen Shabby.
“ Ahh aku gamau yang mati-mati, aku mau yang lucu-lucu. “ celetuk iia sambil sibuk melihat covernya.
“ Aduh, film india pasti ada sedih-sedihnya. Ga ada yang lucu semua. “ okey pernyataan Shabby menandakan ia sangat handal dan ekspert di dunia perfilm-an India.
“ Ya udah aku terserah deh .. “ Iia pasrah. Aku tetap terdiam.
“ Nih! We Are Family yang main kajol! Bagus banget biar kalian tambah sayang sama keluarga. “ jelas Shabby mengeluarkan keping DVD dan memasukannya ke dalam laptopku.
“ Aku setuju! Kayaknya bagus juga! “ ujarku yang akhirnya bersuara juga namun pasrah untuk menonton artis-artis bollywood itu.
Film pun mulai berputar. Kisah sebuah keluarga yang retak dimana sang ayah dan sang ibu yaitu Kajol berpisah. Di keluarga itu memiliki 3 orang anak yang unyu-unyu, dan memiliki karakter yang berbeda. Di tokohkan sang ayah mulai mencintai gadis lain, dan mengenalkannya pada ketiga anaknya dan mantan suaminya. Namun banyak konflik di dalamnya, di tambah dengan sang mantan istri yang ternyata mengidap penyakit yang membawanya kedalam kematian.
Eng ing eng! Tak sadar aku mulai terhanyut dalam suasana kesedihan yang terdapat dalam film itu. Bagaimana tidak? Ibunya berpenyakit dan dinyatakan sebentar lagi meninggal. Klimaks film yang sangat mengharukan, dimana sang anak, sang gadis yang di cintai ayahnya, dan ayahnya membuat kejutan terakhir untuk ibunya sebelum kematian. Lagu-lagu syahdu khas India mulai tedengar. Dan! Okey air mata mulai mengenang.
“ Ambilin aku tissue .. huhuhu .. “ kulihat iia meminta diambilkan tiseu, mukanya merah dan matanya mengeluarkan air mata. Shabby tersenyum-senyum melihat kami berdua.
“ Huaaaaa .. “ tak sadar aku berteriak histeris sambil menangis dengan kencang, air mata mengalir sangat deras! Sedih banget ceritanya terlalu dramatis ini!! Kacau!!
“ Eeo !! kejer amat nangisnya .. “ ujar Iia di sebelahku kaget.
“ Sedih huhuhuhuhu “ aku tak mampu berkata-kata dan terus menangis. Suasana sesahdu ini, Iia dan aku menangis sampai akhir film sementara Shabby ?
“ HAHAHAHAHA !! Aku bilang juga apa, film India bagus kan, pada nangis kan lo semua .. HAHAHAHAHAHA “ Shabby sangat puas melihat kami kalah dengan Film India itu dengan tangisan-tangisan yang entah buat apa esensinya.

Well, dari Shabby aku belajar bahwa kita ga boleh langsung men-judge kalau film-film India itu ga bagus, lebih bagus Film Barat. Ternyata negara berkembang seperti India mampu membuat film-film yang sangat bagus dan menggugah perasaan seperti Film We Are Family, My Name Is Khan, 3 Idiots dan lain sebagainya. Ketimbang fim hantu-hantuan? Hahaha. Love you, my best!


“ A Bestfriend is someone who loves you, when you forget to love yourself .. “

No comments:

Post a Comment