Minggu pagi yang tidak biasa. Aku tidak ibadah pagi dan mengikuti acara pertunangan sepupu Imm, di sebuah restaurant.
Pertunangan yang menghadirkan sanak saudara baik dari laki-laki dan perempuan.
Dalam satu kesempatan, Om Steve yang juga paman Imm memberitakan firman Tuhan. Firman Tuhan mengenai mata air yang hidup. Beberapa kisah di alkitab menemukan jodoh mereka yang dimulai dari pertemuan di tepi sumur. Ada kisah Yakub dengan istri yang dikasihi-nya Rachel, Musa dan Sephora, juga Ribka yang tertuang dalam Kejadian 24 : 1-67.
Dalam ayat 1 tertulis, Abraham telah tua dan lanjut umurnya, serta diberkati Tuhan dalam segala hal.
Ia memanggil hambanya yang paling tua dalam rumahnya, yang menjadi kuasa atas segala kepunyaannya, yaitu Eliezer.
Abraham meminta Elizer, mencarikan istri untuk Ishak. "Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku." ayat 4.
Melalui perjalanan yang cukup jauh. Elizer bertemu dengan Ribka di tepi sumur. Eliezer meminta minum.
Ayat 18 : "Minumlah, tuan," maka segeralah diturunkannya buyungnya itu ke tangannya, serta diberinya dia minum.
Hal ini bicara tentang karakter Ribka yang murah hati.
Sorenya, aku dan Imm ikut ibadah di GBI Hikmah. Pdt. Hosea yang berkotbah. Bicara soal pentingnya memiliki karakter.
Satu kutipan di awal kotbah yang ku ingat " perempuan cantik, tidak ada artinya tanpa karakter baik. perempuan pintar tidak ada artinya tanpa karakter yang baik "
Kemudian, Pdt. Hosea meminta jemaat membaca Kejadian 24.
Pdt. Hosea menjabarkan bahwa Ribka memiliki sifat istimewa sebagai salah satu perempuan berpengaruh dalam Alkitab. Jemaat diminta untuk memiliki sikap seperti Ribka.
Kata ku dalam hati : " firman yang ku dengar tadi pagi kok bisa sama dengan sore ini "Tapi, aku percaya ini bukan kebetulan, tapi ada maksud Tuhan.
Esoknya dalam kesempatan saat teduh di rumah aku membaca ulang Kejadian 24 tersebut.
Di ayat 16 tertulis Ribka berparas cantik, namun itu bukan hal yang utama. Ada hal yang mendasar yang dimiliki Ribka, yang menurut ku dapat menjadi inspirasi sebagai khususnya seorang perempuan.
Pertama, Ribka dapat menjaga diri-nya.
Ayat 16 " ... seorang perawan, belum pernah bersetubuh dengan laki-laki "
Betapa sering ku dengar, cerita orang lain baik di lingkungan sekolah, kuliah, maupun kantor dimana banyak perempuan yang telah menyerahkan keperawan mereka pada laki-laki sebelum menikah. Padahal belum tentu, laki-laki itu menjadi suaminya kelak. Sayangnya, banyak anggapan hal ini sudah biasa dan tidak perlu di pertentangkan. Namun, lihatlah Ribka yang menjaga hidupnya. Tuhan melihat hal tersebut menjadikan Ribka istimewa. Setiap perempuan ingin memiliki pasangan yang baik, setia dan dapat mencintai selamanya. Untuk itu sebagai perempuan, mulailah dari diri kira sendiri menjaga "mutiara" berharga pemberian Tuhan hingga kelak kita menikah nanti.
Kedua, Ribka sosok yang rajin
Ayat 20 " Kemudian segeralah dituangnya air yang di buyungnya itu ke dalam palungan, lalu berlarilah ia sekali lagi ke sumur untuk menimba air dan ditimbanyalah untuk semua unta orang itu. "
Sebagai perempuan, tidak jarang diantara kita yang bersikap sebagai seorang putri raja yang serba harus dilayani. Tapi, tidak dengan Ribka yang mengambil air, bahkan ketika melihat Eliezer membawa unta ia berlari untuk memberikan unta minum.
Ketiga, Ribka Murah Hati
Seperti yang aku ungkap di atas, Ribka bermurah hati memberikan minum untuk Elizer. Tak selesai sampai di situ, menyediakan Elizer tempat menginap.
Ribka tidak tahu bahwa Eliezer adalah hamba Abraham yang sedang mencari jodoh untuk Ishak sang pewaris tunggal. Namun, ketulusan hati Ribka membawanya pada Ishak.
Aku belajar bahwa sebagai perempuan kita jangan berharap mendapat pria yang baik, jika kita belum memiliki ketulusan hati.
Keempat, Ribka Bijaksana
Ayat 28 " Berlarilah gadis itu pergi menceritakan kejadian itu ke rumah ibunya. "
Ketika menghadapi pilihan, kadang kita merasa bisa mengatasi segalanya sendiri tanpa mempertimbangkan pendapat orang lain. Lihatlah Ribka yang menceritakan pada Laban saudara laki-lakinya atas apa yang ia alami.
Bila menghadapi suatu yang harus diputuskan pertama tanyakan Tuhan. Ambil pula nasehat orang tua, teman yang kau anggap bisa memberikan masukan dan juga pasanganmu.
Kelima, Ribka perempuan yang beriman.
Ayat 28 : Lalu mereka memanggil Ribka dan berkata kepadanya: "Maukah engkau pergi beserta orang ini?" Jawabnya: "Mau."
Zaman dulu tidak ada telepone / SMS untuk menanyakan Abraham, apa benar ia meminta hamba-nya mencari istri bagi Ishak. Tapi, dengan iman Ribka pergi bersama dengan Eliezer untuk di bawa pada Ishak.
Aku percaya iman hadir bukan karena tiba-tiba (baik dalam diri Ribka maupun kita sebagai anak Tuhan), tapi pengenalan firman Tuhan dan kedekatan kita dengan Tuhan. Gimana kita dihadapi pertanyaan dan pilihan seperti Ribka? Baca dan denger firman Tuhan.
Roma 10:17 " Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus "
Kisah yang indah atas karakter Ribka,
67 " Lalu Ishak membawa Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya, dan mengambil dia menjadi isterinya. Ishak mencintainya dan demikian ia dihiburkan setelah ibunya meninggal. "
Terakhir, Ribka Mengandalkan Tuhan
Aku tertarik membaca lebih lagi kisah Ribka selain di pasal 24. Sejauh ini yang ku ingat hanya kisah Ribka yang membantu Yakub mengambil hak kesulungan Esau. Tidak lebih dari itu. Memang dalam kisah tersebut, Ribka terlihat pilih kasih. Namun, memang Tuhan telah menetapkan Ribka akan memiliki anak-anak yang menjadi 2 bangsa yang besar.
Kejadian 25:21 " Berdoalah Ishak kepada TUHAN untuk isterinya, sebab isterinya itu mandul; TUHAN mengabulkan doanya, sehingga Ribka, isterinya itu, mengandung. "
Ishak dan Ribka menunggu hadirnya anak dalam pernikahan mereka selama 20 tahun. Sama seperti Sara, ibu mertuanya Ribka sempat dinyatakan mandul. Tetapi, ia tidak meminta Ishak mengambil gundik menjadi istri. Ia tetap beriman kepada Tuhan hingga akhirnya ia mengandung.
Tidak selesai sampai disitu, dimasa kehamilan Ribka menghadapi kesakitan yang luar biasa karena si bayi kembar.
Ayat 25 : Tetapi anak-anaknya bertolak-tolakan di dalam rahimnya dan ia berkata: "Jika demikian halnya, mengapa aku hidup?" Dan ia pergi meminta petunjuk kepada TUHAN.
Hidup kita penuh pergumulan. Tapi seperti Ribka, mari meminta petunjuk dan andalkan Tuhan.
Perempuan bekerja, perempuan yang memilih membuka usaha, perempuan dalam pergumulan menemukan pasangan hidup, perempuan dan pasangan yang tengah dalam persiapan pernikahan, perempuan yang memilih menjadi ibu rumah tangga merawat anak-anak, perempuan yang menunggu anak hadir di tengah keluarga, perempuan yang sibuk mengatur biaya keluarga dengan anak-anak yang masuk usia sekolah, perempuan yang harus bekerja membantu suami, perempuan yang sedang berdoa untuk mengubah suami menjadi lebih baik, juga perempuan yang tengah mengadapi komentar orang lain tentang diri dan keluarganya. Ingat, #DalamYesusAdaKekuatan asal kita setia mengandalkan-Nya.
1 Timotius 2 : 9-10
9 Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal,
10 tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.
Dalam Kasih,
Grace Eunike
No comments:
Post a Comment