Kelompok Karawitan UNTAR :
Kalau Bukan
Kita, Siapa Lagi ?
Langkah
kakinya menyusuri halaman kampus. Perkuliahan telah usia, dengan tergesa-gesa
ia menuju ke gedung M lantai 6, Universitas Tarumanagara. Frisca, mahasiswi
Fikom Untar menuju ruang Gitareta. Ruang Gitareta diresmikan pada tanggal 14
November 2011 oleh Drs. Susikto, pendiri Seni Karawitan di Universitas
Tarumanagara. Frisca masuk ke dalam ruangan. Matanya jauh memandang ruangan
tanpa penghuni. Hanya alat-alat musik gamelan seperti gong, kolintang, yang
diletakan tersusun dengan rapi. Belum sempat ia terduduk, Senny dan Epricilia
datang dan bergabung di dalam ruangan, juga Enos Rudy ikut menyusul. “ hari ini
kami akan latihan untuk pentas bulan november 2012 nanti. “ ujar Frisca.
Latihan
pun dimulai. Semua duduk di alat musik masing-masing memainkan alat muik tradisional
khas budaya Jawa ini. Walaupun hari ini pelatih tidak datang, dan hanya empat
orang yang hadir, mereka tetap antusias dan bersemangat untuk memainkan alat
musik tersebut. Hari itu mereka berlatih untuk memainkan lagu Sue Ora Jamu.
Dimulai dengan Enos yang memainkan jengglong yang tebuat dari logam berbentuk
bulat gantung di atas kayu ukir dan dipukul dengan pemukul. Irama jengglong
memecah keheningan dalam ruangan Gitareta. Frisca menyambut dengan memainkan
boning, salah satu gamelan yang dikuasainya. Terdiri dari beberapa logam
bulatyang tersusun memanjang di pukul dengan pemukul seirama nada. Epricilia
dan Senny yang memainkan gambang, yang terbuat dari logam panjang membuat irama
lagu Sue Ora Jamu semakin syahdu terdengar, dan seperti serasa berada di tanah
Jawa. Alat musik yang mereka mainkan bersaut-sautan, riuh rendah, membuat
keindahan pada telinga pendengar musik gamelan ini. “ Semestinya gamelan ini
dimainkan paling sedikit oleh 16 orang. Namun anggota kami baru ada 13 orang,
dan yang latihan hari ini hanya 4 orang saja. “ ujar Frisca.
Tak
terasa telah 2 jam mereka berlatih, dan kembali pulang ke rumah masing-masing.
Frisca masih tertegun di ruangan Gitareta lalu mulai merapikan kembali
alat-alat gamelan tersebut. “ Karawitan ini belum bisa disebut sebagai unit
kegiatan mahasiswa, karena anggotanya masih 13 orang, sedang syarat menjadi UKM
harus ada 25 orang anggota. “ ungkap gadis keturunan chinese ini. Frisca
melayangkan pandangnya kea rah alat-alat musik gamelan di ruangan itu. Tak ayal
pikirannya melayang kepada suka duka yang di rasakan ketika mengawali kelompok
karawitan ini. “ merekrut anggota baru itulah yang sangat sulit. Pertama
mendapatkan respon, lalu semangat latihan kendur. “ ujarnya. Semangat Frisca
pun ia tularkan pada anggota karawitan lainnya. “ Kalau bukan kita siapa lagi?
Anggota sekarang banyak chinese bangga kan bisa main music gamelan. “ ungkapnya
dengan senyum ramah.
Kelompok
Karawitan ini beranggotakan 13 orang. Empat orang anak Fikom, tiga orang anak
Ekonomi, empat orang anak arsitek, dan dua orang anak Desain. Salah seorang
Rektor Untar, Pak Murdadi mengajak Frisca yang saat SMA menjuarai lomba gamelan
tingkat SMA untuk bergabung menjadi mahasiswi UNTAR dan membuka kelompok ini.
Hal ini didasari pemikiran bahwa Universitas Tarumanagara, memiliki unsur jawa
yang kental. Di tambah alat musik karawitan, yaitu gamelan yang sudah ada sejak
dahulu namun tak terpakai.
Sebagai
pendiri sekaligus ketua karawitan Frisca telah berusaha yang terbaik untuk
kelompok ini. ia beserta anggota yang lainnya berusaha merekrut anggota baru
melalui poster, membuka meja, sampai promosi personal. Hal ini ia lakukan atas
kesadarannya akan perkembangan musik Indonesia yang terpengaruh budaya asing. “
Banyak yang bilang kesal budaya Indonesia di ambil sama Malaysia. Semua bilang
mau jaga budaya Indonesia tapi saya ga mau coba ngomong doang, saya mau
menjaganya dengan belajar gamelan ini. kalau orang luar negri tanya bisa engga
main gamelan Indonesia, ya saya bisa. “ jelas Frisca dengan percaya diri
|
Sejauh
ini kelompok karawitan rajin melakukan latihan. Walaupun belum berprestasi,
November 2012 ini mereka berkesempatan tampil di JCC bersama dengan UKM Citra
Pesona Untar. Besar harapan Frisca untuk kelompok karawitan ini. “ Saya
berharap anggota Karawitan bertambah sehingga ketika saya lulus ada yang
meneruskan. “ ungkap Frisca mengutarakan keinginannya. Sebagai mahasiswa,
seharusnya kita harus menjaga kebudayaan asli bangsa Indonesia, salah satunya
music karawitan ini karena lestarinya budaya kita lah yang harus menjaga bukan
orang lain. Tetap semangat untuk anggota karawitan Untar!
No comments:
Post a Comment