Thursday, September 12, 2013

Pengalaman Magang di MNC News (Part III)



Bersama crew MNC News saat ulang tahun MNC News ke-7

Bicara soal Pak Arya. Gue bersyukur banget bisa kenal beliau dan bisa kerjasama dengan beliau. Sebagai pimpian redaksi Pak Arya terkenal cerdas. Bahan-bahan materi talkshow yang gue bikin terkadang dikoreksi, beliau benahi mana yang masih dangkal pembahasanya. Terkenal sibuk tapi beliau sangat konsisten. Terakhir magang, beliau bilang “ sayang ya saya belum sempat banyak ajarin kamu. “ Ya ampun pak, bisa kerjasama dengan bapak, bahan saya dibaca, bisa kirim e-mail langsung ke bapak aja uda kebanggan tersendiri apalagi diajarin :’)

Sesibuk apapun Pak Arya memberikan masukan kepada kami via Group :)

Dengan lingkungan kerja yang menyenangkan kru-kru, teman magang gue yang baik-baik banget, kakak pembimbing, akhirnya pada bulan maret 2013 gue harus mengakhiri masa magang gue yang ga terlupakan ini. Sedih tapi semua harus tetap berjalan sebagaimana mestinya. Gue memberikan cupcake sebagai kenangan untuk ka Lia dan ka Zacky.

Foto istri Ka Zacky, drg. Fathiya dan anaknya yang lucu Maleika bersama Cupcake! :)
thankyou ka Lia :')

Sebuah kado kecil Ka Lia berikan sebagai kenang-kenangan. Saat gue say thanks
 “ Ah!! Kaaa.. thankyou ya kadonya!! “ dan dia cuma bilang :


“ untuk calon produser .. J


 - end -



Pengalaman Magang di MNC News (Part II)

Demikian terus gue menjalani masa magang gue sampai akhir dengan penuh pengalaman gak terlupakan. Apalagi, menjadi satu-satunya anak magang bimbingan ka Lia dan ka Zacky, menurut gue adalah anugrah. Kenapa gue bilang anugrah?

Saat talkshow Kilas Opini setiap jumat edisi “ Ibu Kota Berpindah” jam 6 sore ka Zacky izin untuk menunaikan sholat dan ka Lia berhalangan datang. Jadilah gue sendiri di ruang redaksi dan bercengkrama dengan anak magang lain seperti Nuke, Mumtaz, Sheila, dll. Kemudian telepone di meja berbunyi. Ternyata dari recepsionis di depan, mengatakan narasmber kami sudah hadir. Seorang anggota DPR RI dari Fraksi Hanura dan seorang pengamat politik.

Gue bingung, mereka mesti disambut dan digiring ke ruang rapat yang disana sudah di siapkan snack dan minuman sembari waktu on air tiba. Gue pun bertanya pada seorang senior di MNC News, apakah dia bersedia menyambut narasumber itu? “ Ya, kamu dong. Kamu kan yang punya acara harus berani. “ katanya.

Gue bulatkan tekad untuk menemui kedua narasumber tersebut. Anggota DPR. Pengamat Politik. Saya hanya anak magang. Mahasiswi semseter 6 aja belum. Beruntung gue uda baca-baca profil mereka sebelumnya via wikipedia.

“ Selamat malam pak, saya Grace tim produksi MNC News. “ gue menghampiri sang anggota DPR, dan menyalaminya serta pengamat politik yang juga ada disebelahnya.
“ Silahkan pak ikuti saya. “ lalu gue mengiring mereka ke ruang rapat, mengajak mereka bicara seputar politi, banjir di Jakarta, pemindahan ibu kota yang wacana nya sedang hangat diperbincangkan saat itu. Lama setelah itu ka Zacky datang, dan dengan ramah menyambut pula mereka. Usai siaran On-Air, ka Zacky menuliskan absensi gue dan bilang, “ Aku perhatiin kamu, dari jauh pas ngbrol sama mereka. Kamu berani ya. Bagus, graceeyyy!” kata ka Zacky. Ya. Graceeyy panggilan yang ka Zacky berikan untuk gue. Berakhiran yyy yang banyak. Haha.

Talkshow “One on One” menghadirkan secara eksklusif tokoh-tokoh bangsa. Selama gue magang, ada beberapa tokoh yang bisa gue temui. Pak Din Syamsuddin, seorang Pimpinan Pusat Muhammadiyah; Pak Hidayat Nur Wahid, Mantan anggota MPR RI; Pak Rizal Ramli, Pak Gamawan Fauzi, mentri Dalam Negri; Pak Sutiyoso dan Pak Jusuf Kalla. Nama yang gue sebutin dua terakhir ada kisah dibaliknya.

Pak Sutiyoso adalah Gubernur DKI Jakarta selama 10 tahun. Beliau seorang jendral dan sekarang menjadi pemimpin sebuah partai. Beliau datang ke redaksi dengan ramah menyapa kami. Dan sapaan yang sangat gue ingat saat gue menyalami beliau, “ Ah ini calon bos besar ini. “  ah amin pak! Kemudian, usai talkshow, Global Tv butuh wawancara dengan Pak Sutiyoso. Jadilah gue yang di beri tugas mewawancarai pak Sutiyoso.

Wawancara dengan Bpk. Sutiyoso
Pak Jusuf Kalla. Siapa yang tak kenal? Wakil Presiden RI yang terkenal pemberani dan gesit. Kami sempat sangat lemas dibuatnya saat kami telah mempersiapkan bahan, video type, namun pak Jusuf Kalla berhalangan hadir ke studio karena terkena macet. Ka Lia sangat merah mukanya bila sedang panik. Ka Zacky mengambil jalan untuk re-schadule siaran besok dengan menghubungi pihak studio. Puji Tuhan besoknya Pak Jusuf Kalla datang, dengan sangat ramah. Kami bertiga sangat senang beliau bisa datang. Usai talkshow, saya menyalami Pak Jusuf Kalla dan Pak Arya berkata, “ Pak ini mahasiwa coba berikan dia masukan. “ Pak Jusuf Kalla menepuk bahu gue dan berkata untuk hati-hati memilih pemimpin di 2014 kelak. Siap pak!!

Team " One on One " bersama Pak Jusuf Kalla
Saat Pak Din Syammsudin datang pun, ada masalah. Pak Arya berhalangan hadir sehingga ka Lia lah yang maju siaran sebagai presenter. Gue langsung ditunjuk jadi flor director, memegang gadeget ka Lia dan koordinasi dengan ka Zacky di master control. Dan yang lebih deg-degan semua bahan pertanyaan yang gue bikin, ka Lia pakai semua buat dipertanyaan ke pak Din! Ah... sampai akhir semua berjalan dengan lancar! Dalam beberapa kesempatan Ka Zacky pun gak segan membiarkan gue belajar sebagai produser sungguhan. “Acting Produser” namanya. Gue yang bertindak membuat naskah, membuat bahan dan ka Zacky berperan membantu mana yang kurang dan itu seru banget! (bersambung)


Pengalaman Magang di MNC News (Part I)


Halo teman! Wah, udah cukup lama nih ga nge-blog nih. Tapi, malam ini hasrat buat nge-blog muncul kembali sehabis breafing skripsi tadi siang di kampus. Setelah tiga minggu kembali aktif berkuliah dari libur panjang, gue baru benar-benar sadar hari ini. Gue adalah anak semester 7. Gue memasuki semester akhir berkuliah sebagai mahasiswi di kampus ini. Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Tarumanagara. Kenapa baru sadar hari ini? Karena hari ini gue mendapatkan pengarahan skripsi mengenai metodologi penelitian dari dosen. Really? Gue uda melangkah sejauh ini?

Kalau gue flashback ke belakang secara cepat dan random. Tiga tahun berlalu diriku menimba ilmu sebagai calon sarjana komunikasi (duileh berat bahasanya.red), banyak hal yang udah gue lalui. Belajar bagaimana cara berkomunikasi yang baik, belajar cara berhasil dalam presentasi, belajar etika dan table manner, buat film sendiri, jadi penyiar radio, ke institusi media massa, ikutan lomba debat, mengenal fotografi, liputan ke sana sini, ke kedutaan Meksiko, presentasi budaya yang seru, dan masih banyak lagi.
Nah, kali ini sebelum gue memasuki tahap akhir gue sebagai mahasiswa, yaitu menyelesaikan skripsi. Ada baiknya, gue share pengalaman ga terlupakan semasa kuliah, yaitu menjalani masa praktek kerja lapangan atau bahasa keren-nya “magang!”

Semester lima. Gue mulai menghitung kredit mata kuliah yang udah gue ambil selama ini. Setelah dihitung, semester 6 adalah waktu yang pas buat ambil mata kuliah magang. Sehabis UTS mulai, gue masukin lamaran magang ke perusahaan. Incaran pertama adalah media online Detik.com dengan alibi, “ kayaknya enak kali magang di online, beritanya singkat-singkat aja.” Hihihi. Dan setelah kirim lamaran gak di panggil-panggil T.T
Gak mau nyerah, gue kirim lamaran ke dua stasiun televisi, yaitu Metro Tv dan Global Tv. Passion gue memang ingin menjadi reporter atau pembaca berita di televisi. Bukan hanya cita-cita diri sendiri, tapi cita-cita mama, papa, sahabat keluarga di Bali bahkan keluarga besar. Kenapa? Setiap dapat telepone dari keluarga di Bali, “ Oh! Putu ambil komunikasi, oh jadi jurnalis. Nanti semua yang di Singaraja nonton Nike ya!” Yah, okeh demi membanggakan keluarga cita-cita ini harus jadi kenyataan!! (Berdiri di pinggiran tebing bawa bendera merah putih.red)

Sebenarnya, setelah 3 tahun belajar sebagai jurnalis, cita-cita seperti itu dangkal. Jurnalis itu mulia. Jurnalis itu bukan hanya sekedar “nampang” tapi seorang jurnalis dapat memberikan informasi dan fakta untuk masyarakat walaupun harus dengan pengorbanan. Dan itu gak mudah. (berfikir) Ya, oke back to the topic! :p

Akhirnya, Global Tv lah yang lebih dahulu menghubungi gue dan gue diminta datang untuk interview. Besoknya, dengan kereta kuda papa (motor mio.red) sampailah gue di MNC Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Gue ke MNC Plaza, ketemu Wakil Pimpinan Redaksi Global Tv, Pak Yadi Hendriana. Ditanya seputar IPK, dan kapan bisa mulai magang. Sampai akhirnya gue di terima magang dan boleh magang mulai Januari. Wah, senengnya minta ampun waktu itu!

Tiga hari kemudian, Metro Tv telepone untuk panggilan wawancara juga. Gue tau stasiun televisi ini memang kuat di program berita, tapi karena gue sudah oke dengan Global Tv, gue putuskan lanjut! Magang di Global Tv!

Januari 2013 pun tiba, tepatnya 8 Januari 2013. Gue dateng kembali ke MNC Plaza dan gue ketemu dengan salah satu ekekutif produser, Bapak Vicentius Camar. Beliau menjelaskan Global Tv menaungi salah satu channel indovision yaitu MNC News Channel dan ia memegang program feature di channel tersebut. Beliau pun menawarkan pilihan. Gue mau magang sebagai reporter atau production assistant. Production Assistant bertugas membantu produser di redaksi. Karena gue belum pernah merasakan bekerja di dalam redaksi sedangkan pernah punya pengalaman jadi reporter muda di Warta Kota dan Kompas Muda, akhirnya gue memilih menjadi production assistant.

Saat itu gue berfikir, gue sudah di terima sebagai anak buah pak Camar. “ aduh, Grace saya lupa ini anak magang saya lagi banyak, kalau kebanyakan juga repot ini. “ kata pak Camar seraya melihat meja redaksi yang terlihat beberapa anak muda di sana dan asumsi kuat gue bilang mereka anak magang bimbingan pak Camar. Satu hal di pikiran gue saat itu. Bagaimana nasib saya, pak?

“ Li, lo lagi butuh anak magang gak? “ teriak pak Camar ke sebrang meja dimana kami berada. Gue yang saat itu duduk berhadapan dengan Pak Camar ga berani melihat ke sebrang meja yang notabene ada di belakang punggung gue.
“ Hmm.. engga kayaknya. “ suara perempuan menyahut. Gue akhirnya memberanikan menoleh ke belakang, yang bicara itu perempuan paruh baya gue taksir usianya sekitar 35-an, cantik, putih, wanginya tercium sampai hidung gue, dan sepertinya gue pernah lihat di televisi.
Siapapun dia, tapi saat itu dia ga menyelamatkan keadaan gue yang belum jelas statusnya bagaimana.
“ Eh, tapi boleh deh. Biar dia bantu gue sama Zacky. Siapa nama kamu? “ perempuan itu menghampiri meja pak Camar dan tepat berada di samping gue. Wanginya makin kerasa.
“ Grr aaace, bu. “ gue agak terbata-bata. Bukan takut. Tapi senang.
“ Ikut aku ke meja ku yuk. Aku Sutra Kharmelia, panggilnya Lia aja. “ katanya dengan nada ramah.

Akhirnya, gue dan Ka Lia (sampai akhir magang, gue panggil dengan sebutan itu.red) tukeran pin bb, dan dia jelasin kalau dia ekekutif produser MNC News yang menangani acara talkshow. Karena gue bilang, gue punya indovision di rumah ka Lia minta gue nonton 3 talkshow garapan dia, Pimred, dan satu temannya yang waktu itu gak masuk. Zacky namanya. Usai mengahap HRD di Aryo Bimo Sentral, besok gue uda bisa magang. Mimpi apa dapat pembimbing magang cantiknya mirip Bella Swan di Film “Twilight” begini.
9 Januari 2013. Hujan deras membasahi Jakarta. Gue lumayan menerjang angin kecang dan deras hujan saat perjalanan dari Aryo Bimo ke MNC Plaza usai urus administrasi magang buat ambil from penilaian dan absensi. Gue sampai di MNC Plaza jam 11. Padahal janjinya jam 12 dengan ka Lia. Gue duduk di sofa cukup besar dekat meja ka Lia dan agak pojok supaya tidak ditanya-tanya orang yang sibuk lalu lalang di kantor redaksi. Jam 12 berlalu, ka Lia belum datang. Jam 1, Jam 2. Perut mulai lapar dan bertahan, jam setengah 3 gue mulai gusar tapi tetap sabar.

“ Grace ya? “ seorang cowok, berkemeja rapi, berkacamata, tinggi menghampiri gue sambil menujuk gue seolah gue kayak lagi di reality show “ kena deeeh!!”
Bak gadis penjual korek api, kedinginan, dan lapar gue mengangguk-angguk sambil tersenyum. (lebay.red)

“ Hahaha ya ampun! Hape gue mati, gue ga baca bbm dari Lia. Sorry ya. Gue Zacky. Yuk, ikut ke meja redaksi. Maaf ya. “ katanya ramah. Setidaknya keramahan pria ini, menambah energi baru untuk si gadis penjual korek api ini. (apa sih.red)
Ka Zacky memperkenalkan gue dengan orang-orang yang bekerja di redaksi MNC News. Mereka menyambut gue dengan ramah. Gue juga dikenalkan dengan anak magang yang lain. Kebetulan gue anak magang satu-satunya ka Lia dan ka Zacky. Tugas pertama gue di suru buka internet menggunakan komputer kantor untuk mencari bahan mengenai Wiranto. Karena malam ini, talkshow “One on One” akan mengundang beliau. Dengan sigap gue mulai mencari bahan dan kontroversi Wiranto dengan serius. Semangat. Secara nunggu berjam-jam buat hal ini hehehe.

Setelahnya gue diminta kirim bahan itu ke email ka Lia dan Ka Zacky. Deg-degan. Apakah bahan yang gue bikin nyambung apa engga ya dengan maksud mereka. Tapi, ka Zacky menanggapi dengan positif dan bilang bahan gue bagus. Puji Tuhan!
Gue pun dikenalkan ruangan di sana mulai dari studio, library, ruang editor dan ruang master control. Sore menjelang talkshow gue belajar memutar telepromter alias alat untuk membantu pembaca berita membacakan lead berita. Seru!

Jam 7 talkshow “ One on One” pun dimulai. Pak Wiranto datang. Wah, seorang tokoh politik, jendral masa orde baru ada di hadapan gue. Gue ikut menyambut. Ka Zacky memperkenalkan gue sebagai tim produksi bukan “anak magang” ke Pak Wiranto dan jajaranya di Partai Hanura yang datang ke studio. Dari saat itu, gue merasa ka Zacky bukan pembimbing biasa! Haha.


Pak Arya Sinulingga sebagai pimpinan redaksi, menjadi presenter talkshow malam itu. Gue pun diperkenalkan oleh ka Zacky. Talkshow dimulai. Gue di ruang master control bersama ka Zacky memutar telepromter dan berhubungan dengan pak Arya yang langsung di sambungkan di telinga pak Arya. Sementara ka Lia, berada distudio mengawasi jalannya talkshow. Seru sekali, belajar memutar promter, mengetahui apa itu istilah bumper in, bumper out dalam istilah televisi, membantu ka Zacky mencari bahan pertanyaan yang sudah kami cari sebelumnya. Dan setelah selesai, kami pun mengantar Pak Wiranto dan jajarannya sampai di lapangan parkir. (bersambung)

Bersama Ka Lia dan ka Zacky di awal Magang