Sunday, December 2, 2012

Sedikit Tentang Saya

 Sejauh blog ini, tak pernah terungkapkan mengenai sang penulis blog lebih jauh. Yuk! di Artikel yang ke 25 ini kita kenalan lebih lanjut :p

Luh Putu Grace Eunike.
Bukan nama sembarang nama loh! Pede banget yah, tapi kenapa gw bilang begitu ??
1. Jarang sekali ada orang yang memiliki nama asli Bali dengan campuran kebarat-barat. Seorang dosen saya, Pak Donny de Keizer saat melakukan absenti kelas memanggil nama gw dan bilang " Wah, unik juga nama kamu ya. ada nama Bali ada juga nama Bule-nya. "
2. Secara epistemologi  (bahasa kerennya - pakai kacamata item) nama ini berasal dari 4 suku kata. Luh, Putu, Grace, dan Eunike.
Luh dalam bahasa Bali, artinya anak perempuan. Sementara, Putu artinya anak pertama. Jadi, Luh Putu artinya Anak Pertama Perempuan.
Grace dalam bahasa Inggris artinya adalah Anugerah.
Eunike diambil dari kitab Timotius, dimana Eunike adalah ibu dari seorang pengijil bernama Timotius yang artinya Mencapai Kemenangan.
Jadi, arti nama gw adalah Anak pertama peremuan yang mendapatkan anugrah untuk mencapai kemenangan! *cakep*
3. Memiliki nama yang terdiri dari 4 suku kata membuat gw agak sedikit pegal dalam menulis from pengisian apapun, guys. Mengisi from ujian, surat keterangan, dan lain sebagainya. Saat UAN SMP, dengan rasa deg-deg an pula karena banyaknya suku kata nama, sampai gw salah melingkari dan harus mengulang. kejadian yang sama pula terjadi saat SMA. Mau protes sama papa buat mempersingkat nama? Mana bisa, kalau ganti nama bikin hajatan sendiri pakai bubur merah bubur putih. Huah, ogah deh hahahaha.

31 Oktober 1992
" Hari sabtu nan indah di tanggal itu, pasangan Nengah dan Rita sangat berbahagia. Bagaimana tidak? Lahir putri pertama mereka lahir dengan selamat, dengan berat 3, 5 kg bayi mungil itu mereka panggil dengan sebutan Nike .. " Okey, guys sorry morry agak mirip dongeng hahaha. Yak, akhirnya gw lahir kedunia sebagai anak pertama dari Papa Nengah seorang pria Bali asli gak pakai campuran apapun hahaha, dan mama Rita, wanita keturunan chinese yang cantik jelita (kayak gw) :P

My Family


Papa Nengah, seorang guru dan hamba Tuhan yang sangat penyanyang. Sebagai papa dari 3 anak, ia tidak pernah memanjakan kami bertiga namun juga tidak pernah kurang sayangnya pada kami. Saat adik ke-2 gw lahir ke dunia, gw tinggal sama oma dan jika di rumah tidur dengan papa sampai kelas 4sd. Papa adalah tipe ayah yang sangat cerdas, dan sangat peyayang. Iya rela antar jemput kami ke sekolah walaupun ia lelah bekeja juga sebagai guru. Ia sangat suka mendengarkan cerita ku sepanjang hari di sekolah, di kampus dan memberi nasehat yang bijak. Ia suka sekali menciptakan lagu-lagu rohani dan aku bawakan saat menjadi WL di gereja. Sampai saat ini, ia tak segan-segan memeluk kami anak-anaknya dan mencium kami saat kami berangkat beraktifitas, Mama Rita, ibu perkasa! Sampai saat ini dia masih bekerja sebagai kepala bagian di suatu Bank Swasta. Tak pernah lelah ia bekeja untuk kami anak-anaknya. Ia memang tidak pandai memasak seperti ibu kebanyakan, kadang saja masakannya keasinan, atau telur gulungnya kurang rapi, namun apapun yang dimasak mama selalu kami suka. Ia juga tak pandai menghias bunga, atau menjahit, tapi demi keindahan rumah kami, ia sampai begitu semangat memantek paku ke tembok untuk memajang foto keluarga kami loh hahaha.
Adik ke-2, Ni Made Gracia Trifosa Priscilla. Atau Foske atau ku sebut dia Maleo. Sekarang dia kelas 3 SMA, dan dia sangat cerewet tapi manja minta ampun huahaha. Galak dan pandai menjawab dengan berani. Sifat kami sangat bertetangan, tapi banyak yang bilang kami mirip bahkan saat jalan ber3 sama mama, mama dikira punya anak kembar. Mama bercerita waktu kami kecil, usia di ajak Oma imuniasi polio yang memakai imuniasi tetes. Gw umur 3 tahun sementara Foske masih bayi baru 3 bulan. Di box bayi, Foske tiduran dan gw yang masih polos mengambil minyak kayu putih dan meneteskan minyak itu di mulut bayi Foske. Oma segera datang, melihat Foske sudah agak teler.
" Cici, kok dedenya di kasih minyak kayu putih? " Oma kaget menggendong Foske dan memberi air putih *mungkin*
" Kan dede di imuniasi oma .. " kataku polos. Wakaka, gubrak!
Adik ku Nyoman Gracio Elizer Immanuel. Nama kami ber3 di awali dengan nama Bali, lalu di tengah di selipkan Grace, Gracia, Gracio yang artinya anugrah. Oka yang sekarang berusia 4 tahun, sudah di ceritakan pada blog sebelumnya. Dia sangat lucu, dan ia anugrah di tenga-tengah kami.


My Passion
Bicara keinginan semua diawali dari SMA. Saat SMA kelas 1, aku masuk di sekolah negri favorit Jakarta Barat, SMA N 2 Jakarta. Sekolah memiliki organisasi siswa, dan gw masuk organisasi MEDIKOM, yaitu organiasi media informasi dimana kami membuat mading, majalah, belajar menulis berita, menjadi penyiar radio sekolah, dan lain sebagainya. Gw pikir, karena aku suka menulis boleh juga masuk organisasi ini. Masuk di organisasi ini, ternyata menghantarkan ku ikut pada platihan jurnalistik menjadi wartawan muda di harian Warta Kota. Menjadi jurnalis muda membulatkan tekatku untuk menjadi wartawan dan sekarang aku hendak menyelesaikan studi di jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Untar. Harapan gw kedepan, akan jadi jurnalis yang sukses!




Acara Lempar Bunga yang Heboh

Kisah Manis :


Narsis saat di pernikahan si Narsis hehehe
17 Mei 2012 - Aku menghadiri pernikahan jemaat di Gereja. Pasangan Narsis ( namanya emang Narsis ) pria asal Rumania menikah dengan Fhanny, seorang dokter.

Pesta pernikahan mereka terletak di kawasan Gajah Mada. Mungkin, karena keluarga Narsis banyak yang tidak dapat hadir dalam pernikahan itu, karena jauh di negri sebrang sana maka pesta itu dihadiri sedikit undangan. Namun, sedikit undangan yang hadir tidak menyurutkan kemeriahan pesta itu. Pernak pernik paduan warna merah muda dan ungu menyatu sangat apik mulai dari meja tamu, stand-stand makanan, gerbang masuk, sampai pelaminan. Ditambah banyak sekalin foto pre-wedding pasangan ini. ( yang memang dasar yang menikah juga namanya narsis hehe. ) Nuansa merah muda dan ungu terkesan elegan dengan paduan bunga-bunga segar. 

Malam itu keluarga ku, teman-teman gereja, pacarku pergi menghadiri pesta itu. Kami datang sebelum pengantin naik pelaminan. Aku, dan teman-temanku, Lisa, Yuli, Ester dan adikku foske berfoto bersama. Tibalah pengantin datang, karena keluarga Narsis tidak bisa hadir, gembala jemaat di gerejaku Opa Halim dan Oma Halim menjadi wali pernikahan mereka. Bejalan di karpet merah para tamu undangan bertepuk tangan.

Undangan dipersilahkan menikmati hidangan. Setelah itu, tiba giliran sang pengantin melempar bunga. Sang MC mengundang kami yang masih lajang untuk ikut acara itu. Kami berkumpul di tengah-tengah. Baru kali itu aku ikut acara lempar bunga suatu acara pernikahan, biasanya jangan malas ikut acara seperti itu. Hehehe.

" Ayo, jika kalian mendapatkan bunganya artinya kalian dekat loh dengan jodoh. Bisa nyusul Fhanny dan Narsis. " duo MC, pria dan wanita yang masih muda heboh menyerukan ajakan ikut lempar bunga.
Tiba, Narsis dan Fhanny lempar bunga. Aku berdiri agak di depan pelaminan. Bunga di lempar dan yap! Hap! Aku berhasil menangkapnya. Waaaa asik !! Aku yang dapat !! Senangnya aku dalam hati.
" Wah, siapa yang dapat mengambil bunganya? " seru sang MC. Aku yakin di belakang sana papa, mama, teman-teman, jemaat yang hadir heboh karena aku yang mendapatkannya.
" Nah! Sorry nih, Itu cuma test doang. Tidak sah ya hahaha kita lakukan lempar bunga lagi! " ujar sang MC pria yang terlihat heboh itu. Apa!? Cuma test? YAH!!!
" Oke sekarang mulai lagi yaa Narsis dan Fhanny siap? Semuanya siap? 1..2..3 !!! " si MC memberi aba-aba, Narsis dan Fhanny melempar bunganya yang kedua kali. Agak jauh, sedangkan aku agak depan. Yah, ga dapet deh huhuhu tadi sih ga sah segala. Dan bunga pun mendarat.
" Ya! Sekarang pria yang mendapatkannya! Silahkan maju kedepan terima hadiah. Wah, jangan-jangan mau nyusul narsis dan fhanny nih. " seru si MC wanita. Semua orang heboh dan bertepuk tangan. Lisa, Yuli, Ester pun tak kalah hebohnya padahal kan mereka mestinya sebel ga bisa dapet bungannya juga hmm. Aku menoleh kebelakang.
" Hah !! IMM !! " jeritku. Ya ampun, gak jauh-jauh pacarku yang dapat bunganya. Imm, naik ke atas pelaminan. Emang dasar dia pemalu, dia maju dan mukanya terlihat merah. Aku melihatnya dari tempat yang sama.
" Wah, uda dapet bunga enaknya di apain dulu nih. " kata sang MC meledek.
" Siapa namanya ? "
" David Immanuel .. " kata Imm sambil tetap memegang bunga itu.
" Oke. Nah, kalau dapet bunga bisa dekat dengan jodoh nih. David, sudah punya pacar belum nih? " tanya sang MC, dan seruan-seruan dari belakang snagat terdengar. Aku rasanya ingin lari dari kerumunan, ngumpet di WC atau dimanalah. Kenapa sih ga langsung kasih kado? Nanya, nanya segala huuaaaaa.
" Eh ? Hehehe .. Sudah .. " 
" Wah, ada di sini ga pacarnya? "
" Ini diaaa pacaranya yang ini .... !!!! " Lisa, Ester, Yuli, Foske heboh menunjuk aku. Betapa malunya aku. Awas saja kalian semuaaaaaaaaa.
" Ada .. Hehehehe .. "
" Wah!!!! Mana nih pacarnya maju dong sini ke depan !!! " seru sang MC lagi dan kali ini benar-benar bikin malu dan bikin muka kayak kepiting rebus rasanya mau minta tolong Doraemon sesegera mungkin. Teman-teman mendorong dan aku pun maju.
" Loh!! Kamu!!! Ini kan yang tadi dapat bunga juga pertama kali !!! " si MC menujuk-nujuk aku yang senyam senyum, tak berani rasanya menatap Imm saat itu. 
" Wah!! KALIAN MEMANG JODOH YA. Pengen cepet-cepet nyusul Narsis sama Fhanny ya?? " si MC setengah tertawa dan terkejut karena orang itu adalah aku, sang perempuan yang lugu mendapatkan bunga berharap hadiah ternyata harapan palsu dan sekarang pacarku sendiri yang mendapat hadiah itu. Hehehe.
" Haha, oke lah selamat ya buat kalian ini hadiah nya. Sekarang foto dulu dong. " kata si MC dan kami berfoto bersama. 
Aku dan Imm turun dari pelaminan Narsis dan Fhanny dan kami sangat malu luar biasa, rasa senang sudah ketutup rasa malu karena di acara itu ada jemaat-jemaat, papa , mama pula dan teman-teman tak habis-habisnya meledek.
" Ih, kalian bisa begitu ya emang jodoh nih! " seru Tante Ani, salah satu jemaat yang jadi tamu undangan juga. Ucapan senada dari beberapa orang pun terlontar dan aku dan Imm cuma bisa ketawa-ketawa sendiri dan bilang Amin!
" Yaudah simpen aja itu bunganya, buat kenang-kenangan. " kata Tante Lifa, mama Yuli. Aku menyimpannya.
Yah, begitulah kisah absurt ku ikut sesi lempar bunga pengantin. Pengalaman yang cukup tak terlupakan. Hahaha. 

malunya kami di pelaminan itu huahahaha


Love and Laugh,
Luh Putu Grace Eunike